Semoga bermanfaat

Kombinasi dari rumusan kata per kata yang memiliki isi dan makna tersendiri. Semoga dapat memberi manfaat bagi yang membaca. Salam kenal dari saya. ^^

Selasa, 26 Juli 2016

Ini Lebaran



Pagi cerah menjelang
Takbir berkumandang
Pelataran masjid penuh orang berkain putih putih
Ini lebaran
Penuh suka dan cita
Penuh ramah tamah dan keakraban
Bermaaf-maafan
Ini lebaran
Pintu rumah terbuka di mana-mana
Berduyun orang pergi ke rumah saudara
Baju rapih khas muslim muslimah hilir mudik sepanjang jalan
Oh senangnya
Damainya

by nichlanadya

puisi

AIR


Seperti burung merpati yang ingin terbang melambung tinggi ke angkasa
Namun tak kuasa
Seperti burung merpati yang ingin berkicau nyaring layaknya burung pipit
Namun tak bisa
Ini lah aku senandung suara yang  sedang berbunga
Ingin suka cita menabur keharuman
Ingin suka cita membagi keceriaan kebahagiaan
Tapi bungaku berbunga saat musim kering kerontang
Berbunga tapi sekarat air
Air yang diharapkan tak kunjung ada
Hanya tetesan yang bertetes dengan ragu
Entah dunia apa ini
Sialnya dunia di sampingku tak sekering kerontang duniaku
Ada rumput hijau yang tumbuh subur
Dengan air yang mengalir
Air ? mengalir?
Apakah  air itu sama dengan airku
Yang telah membuatku berbunga
Tetapi tiba tiba berubah menjadi tetesan air 

by nichlanadya

Selasa, 05 April 2016

Sepotong Jiwa yang Bisa dalam Beragam Rupa




Seusai melewati jalan yang berliku, berkelok kelok dan berangin tibalah penulis di sebuah tempat. Apabila dilihat dari fisiknya tidak begitu teristimewa sebenarnya, terkesan simpel dan minimalis. Ukurannya tidak begitu lebar maupun panjang. Jauh dari suasana ketenangan kecuali saat tengah malam tiba. Di ruangan tersebut sering muncul beragam ekspresi yang dihadirkan oleh orang orang yang berkunjung. Penulis berharap saat dia menginjakan kaki dalam ruangan tersebut dan berniat tinggal beberapa saat di ddalam ruangan tersebut, dia juga akan tertular sedikit keberkahan dari  pencipta ekspresi-ekspresi hangat dan murni sehingga dapat membantu penulis untuk memotivasi dan menyelesaikan tugas merangkai kata dan bahasa dalam suatu bentuk kajian pada sebuah puisi.
Istilah untuk memulai dan membiasakan sesuatu harus dipaksa mungkin ada benarnya. Saat penulis mendapat tugas untuk lebih mendalami dan menelaah mengenai puisi mau tidak mau harus membiasakan berdekatan dengan puisi atau seperti istilah yang sering digunakan yakni PDKT (pendekatan) dengan puisi. Penulis yang dulunya terkesan acuh tak acuh kepada puisi sekarang mulai tertarik dan merilik lirik atas keberadaan puisi dan berusaha mengenalnya lebih dalam dengan menelaah makna yang terkandung didalamnya, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Ketertarikan tersebut semakin kuat saat penulis berusaha menyelami puisi-puisi yang terdapat dalam buku “Perayaan Laut” karya Setia Naka Andrian. Beliau  sebagai  sumber ide dalam buku tersebut merupakan sosok yang berpengalaman, bisa terlihat pada bagian buku beliau halaman 106. Penulis semakin dibuat tertarik terhadap puisi.  Hal itu semakin mengerut ketika pandangan penulis tertuju pada sebuah puisi berjudul “Emansipasi Mutakhir”. Saat membaca judulnya penulis bertanya-tanya kemutakhiran yang seperti apa yang dimaksud. Rangkaian kata-kata yang indah, penyusunan diksi yang tersusun rapi dan penuh makna semakin membuat penulis menjadi tertarik dan penasaran.
Persamaan antara pria dan wanita apabila diibaratkan sudah sama, lalu apa yang kemungkinan terjadi selanjutnya , kontribusi apa yang bisa diberikan atau dilakukan oleh si wanita. Apakah akan terjadi kemajuan peradaban yang signifikan atau bahkan malah berdampak sebaliknya. Disisi lain posisi wanita sebenarnya masih memiliki tanggungan lahiriah yang tetap tak jauh dari urusan dapur, urusan anak ataupun mengenai urusan tentang mendampingi pria. Apakah memang masih perlu kesamaan hak seutuhnya antara wanita dan pria? Emansipasi yang seperti apa yang pas ditujukan bagi kaum wanita dengan tidak melalaikan tanggungan lahiriah mereka.
Dilihat dari segi ekonomi, apabila emansipasi berguna untuk membantu peningkatkan kemakmuran keluarga manusia sepertinya akan sama saja dan tidak akan ada ujungnya karena manusia sering merasa selalu kurang. Apalagi jika pada akhirnya emansipasi untuk mendorong kemakmuran ekonomi tersebut menjadi jalan wanita untuk menjajakan dirinya sebagai kupu kupu dini hari dan berpulang saat fajar. Semakin mengkhawatirkan lagi apabila suatu saat emansipasi mutakhir terus berjalan tanpa batas dan henti, anak-anak kota semakin sulit menghafal jati diri mereka dari ibu karena akibat sudah dibiasakan diurus oleh orang lain sebagai efek kesibukan dari kedua orang tuanya, terutama ibu.  



Nama  : Nichlatul Nadya Ulfa
NPM   : 14410123
Kelas   : 4 C

(NB; alhamdulillah akhirnya tulisan ini bisa termuat juga guna memenuhi tugas kuliah dalam blog setelah beberapa kali terjadi pengiriman gagal sejak kemarin ^^ #jaringan kurang mendukung )